Breaking News

Friday 15 January 2010

Mengubah Hidup dengan Membaca Oleh : Sayuti Zakariya ( Mahasiswa STIT Al-Khairiyah Citangkil – Cilegon )

“ Merenungkan kembali kemerdekaan RI yang sudah lebih dari setengan abad, eksistensi Indonesia sebagai sebuah negara bangsa, serta prestasinya di kancah persaingan Internasionall, akan ditentukan oleh satu hal yaitu : masyarakatnya senang membaca atau tidak. Jika masyarakatnya tidak memiliki budaya membaca, Indonesia sebagai negara bangsa secara lambat namun pasti akan mengalami degradasi, disintegrasi, kemudian bubar, hilang dari peta dunia. Patut disayangkan bahwa kita gagal membangun masyarakat yang membaca. budaya riset, pemanfaatan iptek, ethos kerja, produktifitas, kemerdekaan, kebangsaan,  waktu, bahkan Indonesia hanyalah konsep-konsep ilusif yang sulit dipahami, dan dihargai oleh masyarakat yang tidak membaca.” (http://sudarwoto.blogguru.net/?p=13)
Pengertian “membaca” secara luas, bukan sekadar pemahaman terhadap rangkaian aksara sebagai simbol pengertian, tetapi lebih jauh hendaklah juga kita maknai sebagai upaya merenungi, mengkaji dan memahami berbagai fenomena,   dalam   kaitannya   dengan peran manusia sebagai khalifah di muka bumi, oleh karena itu ayat yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, adalah “ Iqra” yang merupakan sesuatu yang sangat penting, yang dengannya kita mampu membuka cakrawala dunia, yang dengannya pula kita mampu mempu memunculkan teori-teori atau ilmu-ilmu yang bisa memberikan sebuah perubahan dalam kehidupan kita.
Membudayakan membaca bagi masyarakat kita bukan hal yang mudah, perlu upaya yang maksimal untuk bisa membangun minat baca masyarakat, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2006. Bahwa, masyarakat kita belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama mendapatkan informasi. Orang lebih memilih menonton TV (85,9%) dan/atau mendengarkan radio (40,3%) ketimbang membaca koran (23,5%) (www.bps.go.id).
Data lainnya, misalnya International Association for Evaluation of Educational (IEA). Tahun 1992, IAE melakukan riset tentang kemampuan membaca murid-murid sekolah dasar (SD) kelas IV 30 negara di dunia. Kesimpulan dari riset tersebut menyebutkan bahwa Indonesia menempatkan urutan ke-29. Angka-angka itu menggambarkan betapa rendahnya minat baca masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak SD.
hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya budaya membaca, padahal dengan membaca kita akan mengetahui banyak hal, seperti yang penulis sampaikan tadi Membaca jangan dipahami secara sempit, yang diartikan memahami rangkaian aksara sebagai simbol pengertian, tetapi membaca diartikan secara luas, sebagai upaya merenungi, mengkaji dan memahami berbagai fenomena,   dalam   kaitannya   dengan peran manusia dan kehidupannya, seperti halnya ketika ayat yang pertama kali diturunkan “ Iqra “ dalam surat Al-Alaq dimaknai bukan hanya membaca secara tekstual tapi lebih luas lagi membaca kondisi masyarakat saat itu, masyarakat yang berada pada masa kejahilan.
Membaca secara normal melibatkan tiga unsur organ kita yaitu mata, telinga, dan hati, walaupun ada juga Tuna netra yang menggunakan indra kulit sebagai peraba digunakan untuk membaca, tapi dalam hal ini penulis mengutip dari sebuah ayat Al-Qur’an surat Al-A’raff ayat 179 yang menyebutkan Fungsi mata untuk melihat, fungsi telinga untuk mendengar dan fungsi hati untuk memahami, artinya proses membaca tidak akan bisa kita lakukan tanpa mata bagi orang normal, dan indra kulit bagi tuna netra, karena informasi akan kita peroleh dari apa yang kita lihat, apa yang kita dengar dan apa yang kita raba bagi tuna netra.
Sekarang tinggal kita bagaimana mau menggunakan fasilitas yang diberikan oleh Allah dalam bentuk pendengaran, penglihatan dan hati supaya bisa memberikan manfaat untuk kehidupan kita, karena pada hakikatnya apa yang kita lihat, apa yang kita dengar dan apa yang kita rasakan akan memiliki nilai ekonomis jika kita benar membacanya, salah satu teman saya pernah bertutur ia memberikan salah satu contoh apa yang kita lihat seperti halnya tembok/ dinding sebelumnya hanya di labur ( istilah kampung untuk sebutan mengecat dinding ) dengan kapur putih, tapi sekarang anda bisa lihat berapa orang yang dibuat kaya oleh dinding, dengan adanya pabrik cat dengan aneka ragam warna nya, begitupun dengan pendengaran, karena mendengar berapa orang yang dibuat kaya karena dengan mendengar maka ditemukanlah Radio, VCD, Speaker aktif, dan juga banyak lagi yang lainnya.
Membaca yang dimaksud adalah bermula dari sebuah penglihatan, baik dalam bentuk tekstual maupun kontekstual sebagai stimulus bagi otak yang kemudian akan diolah dan dipahami oleh hati, sehingga akan memunculkan sebuah gagasan-gagasan baru, dan munculnya sebuah peluang yang bernilai ekonomis, tentunya juga setelah kita mengetahui adanya peluang maka perlu ada action untuk mengambil peluang itu karena sebagus apapun gagasan yang kita munculkan tidak akan memberikan manfaat tanpa kita praktikan, ada sebuah ungkapan dalam salah satu buku Robert T. Kyosaki yang mengatakan “ Visi dan misi tanpa aksi adalah mimpi “ begitupun dengan gagasan-gagasan kita secemerlang apapun gagasan tanpa dipraktikan maka itu hanya sebatas mimpi yang tidak bisa memberikan manfaat dalam kehidupan kita.
Tentunya untuk memunculkan sebuah gagasan yang cemerlang tidak akan mungkin muncul dengan sendirinya, perlu banyak ilmu dan wawasan yang harus kita miliki dan semua bisa kita dapatkan melalui membaca buku, dari buku akan kita dapatkan apa yang kita butuhkan, darinya pula kita bisa mengetahui isi dunia.
Buku mengatakan hal-hal yang bijak, tetapi tidak menciptakan orang-oarng bijak. Dan pedang bisa membunuh jika berada di tangan seorang pemberani. Artinya, dari buku kita bisa mendapatkan sesuatu yang baru, dari buku kita bisa mengetahui Sesutu yang belum kita ketahui, tetapi semua itu bisa kita dapatkan jika kita mau membaca, karena nya cakrawala dunia akan terbuka lebar.
Setalah kita membaca, berbagai macam disiplin Ilmu akan kita dapatkan tinggal kita bagaimana memanfaatkan ilmu yang kita peroleh supaya bisa memberikan manfaat untuk kehidupan kita, karena sebaik-baik teori adalah teori yang kita praktikan,sebagus apapun teori jika ia tidak kita praktikan maka sama aja dengan bohong, ia hanya sebatas teori tidak lebih, begitupun dengan ilmu yang kita dapatkan dari proses membaca.
Hal ini banyak dicontohkan oleh ulama-ulama terdahulu sebagaimana yang tertulis dalam buku kecil tuntunan praktis yang ditulis oleh Dr. Aidh Al-Qarni yang berjudul “ Rahasia Sukses Orang-orang besar “ yang mengisahkan ulama Banten “ Imam Nawawi “ ulama yang wafat pada usia empat puluh tahun ini mewariskan banyak ilmu yang baik dan berkah, salah satu karyanya yang legendaris Kitab Riyadh Ash-Shalihin. Imam menyambung siangnya dengan malam menjadikan hari-harinya untuk membaca, menulis, tahajud, berpuasa, menyatukan ilmu, mengurangi tidur, dan bersunggung-sungguh dalam segala hal, begitupun dengan Thomas Alva Edison waktu ia berumur tujuh tahun ia dicam oleh gurunya sebagai yang anak yang bodoh dan akhirnya dikeluarkan dari sekolahnya, akan tetapi ibunya dengan sabar mengajarinya membaca Thomas, I educated you my self (Thomas, ibu akan mendidikmu sendiri) demikian ungkap ibu Thomas, hingga akhirnya dengan kesabaran sang ibu pada usia 12 tahun Thomas pandai membaca dan menjadi kutu buku, dan pada usia ini juga Thomas menjadi penjual kue, permen, kacang dan Koran di kereta api. Ia pernah ditampar kondektur, sehingga pendengarannya rusak. Walaupun ia sibuk berjualan dan pendengarannya rusak , ia tidak pernah meninggalkan kegemarannya , membaca buku!
Sungguh sulit dibayangkan bahwa anak yang terlalu bodoh, drop out dari sekolah dasar, dan sempat menjadi pedagang asongan itu mencantumkan namanya dalam deretan ilmuwan paling terkemuka di muka bumi. Tidak kurang dari tiga ribu penemuan yang dicatat atas namanya.
Oleh karena itu mari kita jadikan budaya membaca sebagai sebuah kebutuhan,sehingga akan melahirkan gagasan-gagasan baru. Kesimpulannya jelas : bangsa miskin adalah bangsa yang miskin gagasan, gagasan itu muncul dari proses membaca, sekarang, Ayo membaca….

No comments:

Post a Comment

Side Ads

Connect Us

Footer Ads

Recent

Designed By VungTauZ.Com