Breaking News

Monday 13 December 2010

Character Building


“Kebiasaan sulit berubah, tetapi bisa dirubah dengan komitmen yang
sungguh-sungguh. Kebiasaan (habits) yang baik adalah persinggungan
antara pengetahuan (knowlegde), keahlian (skill) dan keinginan (desire).”
(Stephen R Covey)


Berbicara Karakter artinya kita berbicara kepribadian. Atau orang sering menyebutnya dengan sebutan watak. Pemalas, Pemarah, Pembohong, Tukang Ngaret dan lain sebagainya. Mungkin bisa disebutkan salah satu dari karakter.
Saya sering mendengar ketika bercakap-cakap dengan teman saya ketika melihat seorang orang tua yang sedang marah-marah kepada anaknya. Kemudian teman saya itu mengatakan “ Susah itu sudah Karakternya”.

Cuma permasalahanya bisakah Karakter itu dirubah ?? Kalau menurut saya tentu bisa, yaitu salah satunya dengan melakukan pembinaan Karakter atau dengan kata lain Character Building tentunya yang lebih dominan memiliki peranan penting dalam mengubah karakter kita adalah diri kita sendiri. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Ar-Ra’d : 11

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ”

Character Building Merupakan sesuatu yang amat penting dan tidak bisa tidak untuk kita lakukan walaupun banyak dari kalangan masyarakat yang belum memahami arti pentingnya pembinaan karakter itu. Karna denganya kita akan menemukan betapa indahnya memiliki karakter yang baik yang dengarnya akan membantu kita menuju kesuksesan. Sebagaimana Albert Einstein menyebutkan “ Kebanyakan orang mengatakan bahwa kecerdasanlah yang melahirkan seorang ilmuwan besar. Mereka salah, karakterlah yang melahirkannya”.

Sebagaimana yang dosen kita sampaikan pada materi pertama tentang Kepribadian beliau menyebutkan bahwasanya karakter adalah Including dari Kepribadian, artinya karakter merupakan bagian dari kepribadian, Karakter merupakan gabungan dari kebiasaan – kebiasaan kita. Dan Kebiasaan merupakan aktivitas yang dikerjakan tanpa perlu berpikir terlebih dahulu.

Ada 7 Kebiasaan menurut Stephen R Covey dalam bukunya “ Seven Habits of Highly Effective People “ yaitu :

1) Be proactive, jadilah proaktif yang menjadi kendali seseorang terhadap lingkungan dibanding situasi sekelilingmu yang mengendalikanmu.
Artinya kita harus lebih proaktif tidak pasif sehingga kita bisa memberikan pengaruh kepada lingkungan dimana kita berada. Sehingga kita lebih bisa menentukan sikap dan tidak cenderung dikendalikan oleh orang lain. Ada teman saya mengatakan “Menjadi Kepala Ular jauh lebih baik dari pada menjadi Ekor Singa “.

2) Begin with the end in mind, mulai dengan akhir dipikiran atau disebut kepemimpinan pribadi. Dengan ini kamu dapat konsentrasi dan mempertimbangkan segala konsekwensinya sebelum bertindak, sehingga dapat produktif dan berhasil.
Mungkin kita sering mendengar “ Berfikirlah sebelum bertindak “ Artinya untuk menghindari Kesalahan Fatal dalam bertindak alangkah lebih baiknya kita mempertimbangkan terlebih dahulu konsekwensi apa yang akan kita dapatkan. Sehingga setidaknya kita bisa meminimalisir kesalahan yang kita lakukan.

3) Put irst things irst, dahulukan Yang Utama atau manajemen pribadi untuk mengimplementasikan dan mengelola kebiasaan no.2 yang bersifat mental,dan kebiasaan no.3 bersifat fisik.
Dalam hidup tentunya kita memiliki skala prioritas, mana yang terlebih dahulu harus kita utamakan.

4) Think win-win, berpikir menang-menang atau kepemimpinan antar pribadi. Karena sasaran bergantung kepada hubungan dan kerjasama dengan lainnya, maka semua perlu bagian yang adil dan menguntungkan,.

5) Seek irst to understand and then to be understood, Berusaha mengerti dulu, baru minta dimengerti. Komunikasi adalah bagian penting, dan seperti analogi “diagnosis dulu sebelum memberikan resep”.

6) Synergize, wujudkan sinergi/ kerjasama yang kreatif. Kekuatan kerjasama lebih besar dari upaya per bagiannya, jadi galilah potensi dan kebaikan konstribusi orang lain.

7) Sharpen the saw, asahlah “Gergaji”. Keseimbangan pembaharuan diri, sehingga kebiasaan baik lainnya bisa tumbuh dan berkembang.

Tujuh point di atas merupakan kebiasaan – kebiasaan yang bisa membantu kita untuk membangun karakter kita menjadi lebih baik. Tidak hanya itu aja semua itu harus disupport oleh pengetahuan (Knowlegde), sebagaimana hadits Nabi menyebutkan : “ Barang siapa yang menginginkan kebaikan di dunia harus dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan kebaikan di akhirat harus dengan Ilmunya”.

Selain dari Pengetahuan yang lainya adalah Skill atau kemampuan. Kemampuan ini harus dimiliki seseorang. Disamping pentingnya pengetahuan kemampuan manajemen waktu kita juga harus memiliki kemampuan untuk bisa konsisten terhadap apa yang kita lakukan secara continyu. Kemampuan bisa dibentuk dengan cara kita melakukannya. Sebagaimana diungkapkan Motivator Ulung Mario Teguh. “I can’t dance but I will dance anyway. “. Saya tidak bisa berdansa, tetapi saya akan terus berdansa, karna dengan berdansa saya akan menemukan tekhnik-tekhnik baru dalam berdansa. Petani di kampung pintar mengelola tanaman bukan karena ia sekolah atau kuliah di jurusan pertanian tetapi karena seringnya mereka praktek dan menggeluti dunia pertanian sehingga mereka hafal betul bagaimana mengelola tanaman yang baik. Dengan begitu kita akan mendapatkan pengetahun dan termasuk di dalamnya adalah skill.

Disamping hal di atas ada yang tak kalah lebih pentingnya, yakni keinginan (desire). Tanpa yang satu ini kita akan sulit mewujudkan sesuatu jika keinginan dalam diri kita lemah. Karena kinerja kita akan ditentukan oleh sejauh mana keinginan yang kita memiliki. Sehingga kita bisa menjalani hidup dengan lebih bijak.
Read more ...

Side Ads

Connect Us

Footer Ads

Recent

Designed By VungTauZ.Com