Breaking News

Sunday 25 July 2010

Laki-laki Bayangan


Matahari sudah bergeser ke arah barat. Awan putih masih menggelayut menghiasi langit yang membuat pemandangan semakin indah. Sementara Di depan rumah pak Haris anak-anak berlarian sambil sesekali mereka lempar-lempatan batok kelapa, Karena kebetulan pak Haris adalah seorang saudagar Kelapa. Pak Haris yang tinggal di salah satu sudat Kota Cilegon yang tepatnya di Link, Banjarnegara yang bisa ditempuh dari banyak jalur. Bisa dari Jalur Lingkar ataupun Jalur Jalan Raya tetapi lebih cepat dari Jalur Lingkar.
***

Pak Haris sudah lama menggeluti Usaha Jual beli Kelapa. Kelapa yang ia beli dari masyarakat disekitarnya. Bahkan wilayah Anyer dan sekitarnya sudah didatanginya. Tidak sedikit pelanggannya. Kelapa yang ia beli kemudian ia jual kembali kemudian ia kirim ke beberapa pasar yang ada di wilayah Cilegon dan sekitarnya. Mulai dari Pasar Kelapa, Pasar baru Keranggot, Pasar Merak, Pasar Anyer, Pasar Wisata Cigading, hampir semua pasar di wilayah Cilegon memesan Kelapa dari pak Haris. dan Kelapa yang kecil-kecil di buat Kopra yang kemudian ia jual ke Bos Kopra yang ada di wilayah Serang.

Suatu ketika, Pak Haris telah menjual banyak Kelapa ia memegang Uang Sepuluh Juta rupiah. Karena Pak Haris tidak mau repot untuk mengamankan Uang itu ia simpan di atas pelapon rumahnya. tepat dikamar putri terakhirnya Surti. tidak ada yang tau bahkan termasuk putrinya sekalipun tidak diberitahunya.

Ketika Malam tiba mereka biasa makan bersama sambil nonton TV
" Surti, Bapak mau tanya apakah pernah ada seseorang yang masuk ke kamarmu" sambil sesekali memasukakan nasi ke mulutnya pak haris dengan hati-hati sekali bertanya ke putrinya.

" Maksud bapak selain Surti "
" Tidak ada pak, paling kalo tidak bapak ibu "
" Emang kenapa Pak dan ada apa ?"
" Begini Surti, Bapak menaruh uang sepuluh juta di atas pelapon kamarmu"
Tapi,,
: Tapi kenapa pak?" tanya Surti
" Apakah uang itu hilang"\ ?"

" Itulah kira-kira " dengan hati-hati pak haris menjelaskannya karena takut akan menyakiti hati anak yang dicintainya.

" Sungguh pak, Surti tidak tau"
" Demi ALlah !!! Surti tidak pernah tau.
" Ya sudah, kalo tidak tau, jangan sampai keluar yang informasi ini biarlah menjadi rahasia keluarga kita"
" Baik pak, maafkan Surti, karena surti tidak bisa menjaga sesuatu milik bapak"
" Ya sudahlah "

Malampun terus merangkak waktu menunjukan pukul 12.00 mata surti tak bisa dipejamkan, ia masih terpikir apa yang diucapkan bapaknya tadi.
" Lalu siapa yang mengambil uang bapakku" gumamnya dalam hati.

kemudian tiba-tiba.
"Kresek" ada bunyi sesuatu
kemudian surti keluar untuk melihat takut-taku ada maling yang hendak mengambilsesuatu dari rumahnya. karena kebetulan rumah surti mudah sekali dimasuki maling. bagaimana tidak pintu belakang hanya dicengkal dengan kayu, digerak-gerakan saja pintu itu sudah terbuka. Begitupun dengan pintu samping hanya dicengkal dengan kayu yang melintang. disamping itu pintu-pintu itu sudah hampir habis digerogoti kerekel.

Tiba-tiba "Sruttt" lewat sebuahbayangan hitam.
Surti merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya. Kepalanya terasa berat, bulu kuduknya berdiri. ada sesuatu yang dirasakan berbeda dalam tubuhnya. kemudian ia langsung masuk kamar. ia tidak keluar hingga pagi. tak ia ceritakan kejadian itu pada siapapun ia pendam sendiri.

Hari-berganti hari dan tanpa terasa ia sudah berada di akhir bulan agustus, seperti biasa ketika pagi datang ia menyapu halaman mulai dari halaman depan sampai halaman belakang. Tiba-tiba,,, ada sebuah kertas warna kemerah-merahan,,, lalu diambilnya. Ternyata selembaran uang seratus ribuan. kejadian itu terjadi setiap akhir bulan. belum diketahuia siapa laki-laki bayangan pada malam itu. yang terus menghantui Surti, dan tidak diketahui siapa pula yang menaruh uang seratus ribuan setiap akhir bulan,,,,semuanya penuh dengan misteri...

No comments:

Post a Comment

Side Ads

Connect Us

Footer Ads

Recent

Designed By VungTauZ.Com