Breaking News

Thursday 9 June 2011

Waspadalah....Waspadalah....


Waspadalah....Waspadalah kalimat ini sering diucapkan oleh bang Napi di salah satu acara di salah satu stasiun Televisi Swasta. Dalam kesempatan ini penulis mencoba mengurai mengenai kalimat di atas.

Waspadalah....bukan waspada terhadap kejahatan prilaku fisik sebagaimana diucapkan bang Napi pada setiap penutup acara yang dibawakannya, akan tetapi dalam kesempatan ini penulis ingin menekankah waspada disini pada pada persoalan-persoalan yang bersifat abstra yakni persoalan-persoalan yang sulit dilahat secara kasat mata tetapi bisa dirasakan keberadaanya dan bisa merusak amaliah-amaliah ubudiah kita yang setiap hari kita lakukan sebagai seorang hamba yang memiliki kewajiban terhadap tuhannya. Yakni Persoalan Penyakit Sosial.

Dr. Muhammad Abu Fath Al-Bayan dalam bukunya Nasihat untuk para da'i yang mengutip Sabda Rasulullah SAW, Ada tujuh penyakit Sosial yang sering mesuk dalam diri kita yang keberadaanya jarang kita sadari yaitu :

1. Sifat Dengki yang ditaati.
Kita sebagai manusia tidak pernah lepas dari persoalan yang bersifat manusiawi yakni tempatnya lalai dan lupa. Saya yakin di lingkungan kita ada saja tetangga kita yang memiliki rizki lebih dari kita. Terkadang ada sedikit iri yang apabila kita ikuti akan menjadi perasaan dengki yang akan mengakibatkan kita benci melihat orang lain lebih dari kita.Yang lebih parah lagi kita menginginkan dan mendoakan supaya rizki atau ni'mat yang diberikan itu dikurangi darinya. Sifat Dengki yang diikuti akan menjerumuskan kita dan akan menjauhkan kita dari Allah SWT.

2. Hawa Nafsu Yang Diikuti.
Nafsu secara garis besar terbagi menjadi dua yakni nafsul Lawwamah dan Nafsul Muthmainah, Yakni Nafsu yang mengajaka kita pada keburukan dan nafsu yang mengajak kita pada kebaikan. Tetapi Nafsu Cenderung mengajak kita pada kejahatan kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Allah. Oleh karena itu maka perlu adanya pembatasan melalui syari'ah. Seperti halnya seorang laki-laki sekalipun ia telah memiliki istri ketika ia melihat perempuan lain yang lebih cantik dari istrinya pasti syetan membisikkan ke dalam hatinya keburukan-keburakan dan keinginan-keinginan yang tidak baik. Akan tetapi Melalui Sya'riah Allah menghentikan keinginan itu dan dianjurkan menyalurkannya pada perempuan yang halal baginya yakni istrinya. Sedangka nafsu yang diberi rahmat oleh Allah adalah Nafsu yang ketika kita melaksanakan kebajikan Allah memberi kita semangat untuk melakukannya.

3. Dunia yang dapat mempengaruhi.
Berbisara dunia penulis ingat sebuah ayat dalam Al-Qur'an Surat An-Imron ayat 14

Artinya:
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apayang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak darijenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawahladang.
(QS. Ali Imran: 14)


Sebagaimana tersebut dalam ayat di atas ada beberapa yang akan mempengaruhi yaitu : Wanita, Anak, Harta, (Berupa Emas, Perak, Kuda Pilihan/ Kendaraan, Binatang Ternak dan Sawah ladang) beberapa nama di atas terkadang tanpa kita sadari membuat kita lalai dari mengingat Allah, dengan dalih sibuk bekerja untuk menafkahi anak istri akan tetapi mengabaikan hal-hal yang wajib sebagai sebuah bentuk rasa syukur kita pada Allah Rabb Alam semesta, Padahal Allah telah memberi kita semuanya tanpa kita minta. Cobalah Saudara lihat bagaimana sempurnanya diri anda diberikannya telinga, mata, tangan, kaki dan anggota tubuh lainnya yang Allah berikan secara cuma-cuma tanpa kita sadari kita telah banyak meninggalkan perintah-perintahnya. Segeralah bertaubat kembali kepada Allah selagi Ruh masih dikandung badan...

4. Takjub dengan kehebatan diri sendiri.
Takjub sahabat, terkadang persoalan ini tanpa kita sadari banyak orang yang melakukannya. Ketika kita melakukan sesuatu yang membuat seseorang mendapatkan sesuatu. Kita bangga, kita takjub seolah-olah semuanya berkat diri kita. "Oh Semua itu Karena saya, Tanpa Saya tidak akan pernah bisa" atau "Oh untunglah ada saya" "Siapa dulu saya ya pasti bisa lah bisa".. Allahuakbar ....Kita takjub dengan diri kita seolah-olah semuanya terjadi berkat kita, Padahal tanpa kita sadari kita malupakan Allah yang telah membari kita semuannya. Memberi kita kemampuan untuk bicara, memberi kita keberanian untuk bisa, memberi kita kelebihan, dsb. Semua itu Allh berikan untuk kita.Seperti halnya Qarun ia bangga terhadap harta yang dimilikinya, seolah-olah semuanya adalah berkat kerja kerasnya semata, Allah tidak memiliki peranan sedikitpun, Sehingga Allah tenggelamkan Qarun beserta hartanya ke dalam bumi. Subhanallah,,,Allah Maha Kaya, Allah Maha Besar lagi sempurna dengan kebesarannya.

5. Sombong.
Selanjutnya adalah sombong berbicara sombong kita merujuk pada Hadits Rasulullah mengenai sifat ini yakni Hakikat Sombong adalah (Menolak Keberanan dan mengganggap remeh orang lain) Itulah sombong sahabat, bukan hanya orang yang sombong dengan kelebihannya saja akan tetapi dua hal itu sering kita lupakan. Mengganggap remeh orang lain, contoh kecil, ketika kita sedang berjalan dijalan kita melihat seorang penjual es yang sedang memikul jualannya, terkadang tanpa mencemoohnya, mengganggap pekerjaan itu adalah pekerjaan hina, padahal pekerjaan itu adalah pekerjaan halal yang Allah ridho dengannya menurutku Ia Sungguh lebih baik dari Elit-elit politik yang kemana-mana menggunakan Mobil mewah, tetapi mobilnya ia peroleh dari hasil korupsi. Selanjutnya, menolak kebenaran, Ketika saya duduk dibangku kuliah ada salah satu dosen saya yang mengatakan " Kebenaran terbagi dua yaitu Kebenaran hakiki (Kebenaran yang langsung bersumber dari Allah dan Rasulnya) dan Kebenaran Ilmiyah (Kebenaran yang diperoleh melalui kajian ilmiyah dan tidak menyimpang dari kenaran hakiki). Dalam hal ini penulis hanya akan mengomentari kebenaran yang sudah pasti yaitu kebenaran hakiki yakni yakni kenaran mutlak yang bersumber dari Allah yaitu Al-Qur'an. Barang siapa yang menolak Al-Qur'an walaupun satu ayat, tentang apapun seperti hal yang sering kaum wanita gaung-gaungkan hal Polygami, banyak wanita yang menolak, tanpa kita sadari kita telah kufur/mengingkari Al-Qur'an, maupun ayat-ayat yang lain. Sebagimana Firman Allah dalam Al-Qur'an yang banyak menyebutkan "Barang Siapa yang tidak memutuskan perkara menurut apa yang aku turunkan maka mareka itu telah kafir, fasik, bahkan dholim) Naudzubillah.

6. Bangga terhdap diri-sendiri.
Setiap manusia pasti punya kekurangan dan kelebihan. Siapapun orang terlepas ia sempurna atau tidak fisiknya. tetapi terkadang ini terlupakan, Ketika kita memiliki kelebihan kita sering bangga diri, seolah-olah kita yang terbaik, "Sayalah orang yang paling bisa dibanding mereka" Bangga diri....waspadalah...

7. Gemar menjadi pemimpin, penguasa, atau memiliki kedudukan.
Apalagi yang point terakhir ini sahabat di negeri ini sudah tidak asing lagi bagi kita. Kedudukan diperebutkan, janji-janji manis ditebar, uang dihambur-hamburkan tak perduli itu uang siapa, dan darimana kita peroleh. Berbondong-bondong manusia berebut kedudukan dan ketika mereka sudah duduk, mereka lupa siapa yang memilihnya. Untuk apa mereka dipilih, dan bagaimana sikap orang yang diberi tanggung jawab untuk menjadi seorang pemimpin. Yang lebih parah lagi ketika sudah berkuasan yang lebih diutamakan adalah Kepentingan dirinya, keluarganya, dan golonganya. Tak Jarang seorang pemimpin saking enaknya duduk di kursi kepemimpinan sehingga ia harus ditendang secara paksa untuk turun dari kursi kepemimpinannya.
Read more ...

Sunday 5 June 2011

Nuansa Bening Nurul Ikhlas


Dibawah langit hitam, sang rembulan mengintip dicelah-celah awan, diiringi rintik air hujan dihiasi taburan bintang-bintang, kerlap kerlip lampu jalan semakin membuat indah suasana malam. Semilir Angin berhembus sejuk menyapa kami yang sedang berdiri menatapi indahnya suasana malam ketika dilihat dari ketinggian Masjid Agung Nurul Ikhlas. Anggun, Elok mulai menghiasi Kota tempat kami tinggal, Cilegon begitulah nama tempat kami tinggal itu.

Dibalik keindahan suasana malam dua pasang mata, aku dan Istriku yang sedang terpesona melihat keindahan malam nan elok. Mulut kami mulai bertutur mengurai memori-memori yang masih terbesit dalam benak kami.

"Untuk mendapatkan sesuatu tidak selalu aku dapat dengan mudah akan tetapi selalu aku peroleh melalui proses yang panjang, barulah aku merasakan nikmatnya hasil yang aku peroleh" Demikian Kata Istriku. Kata-kata yang sangat luar biasa menurutku. Kata yang menjadi inspirasi sekaligus motivasi yang mendorong setiap orang yang mendengar kata-kata yang istriku ucapkan. Karena aku yakin dalam hidup ini tidak mungkin ada sesuatu yang bisa kita raih secara isntan tapi semuanya pasti butuh proses. Karena proses adalah bagian yang takterpisahkan. Yang tentunya semua orang sukses yang ada didunia ini punya sejarah yang panjang dari sudut pandang yang berbeda.

Begitupun dengan aku. Aku bukanlah sosok yang sempurna yang terlahir dari keluarga yang punya. tapi aku tak pernah putus asa karena dalam setiap langkah kita dalam menggapai cita-cita itulah nilai tambah yang akan dinilai ibadah dalam hidup kita.
Dalam bening Nurul Ikhlas kuukir kata-kata bahagia bersama istriku tercinta. Seuntai nostalgia memori masa lalu kucoba urai sebagai alat untuk saling instropeksi.

Tetaplah berusaha dan berkarya Bermimpilah untuk menggapai bulan. Jikalau tidak sampaipun maka kita akan mendarat pada bintang-bintang yang tetap indah untuk dipandang.
Read more ...

Side Ads

Connect Us

Footer Ads

Recent

Designed By VungTauZ.Com