Breaking News

Saturday 6 December 2014

Kisah Teladan Pengorbanan Seorang Ibu

Saat ini tepat jam 2 malam. Aku berbagi kisah Teladan pengorbanan seorang ibu kepada agan-agan semua pecinta dumay. semoga kisah ini menjadi inspirasi bagi kita untuk senantiasa berbuat baik kepada ibu kita. karena tanpanya kita semua tidak akan pernah ada di dunia ini.

Baik langsung mulai ....

Suatu hari ada sepasang pengantin ketika mereka telah melangsungkan pernikahan dan menunaikan kewajibannya sebagai pasangan suami istri. dalam tiap malam dan tiap sholat mereka selalu berdo'a semoga diberikan seorang anak yang sholeh yang kelak akan menjadi kebanggan kedua orang tuannya.

Setelah dua  bulan pernikahannya sang istri dinyatakan oleh dokter positif mengandung. Tentu kedua pasangan itu sangat bahagia. Seperti biasa dalam tiap sholatnya mereka selalu berdo'a semoga diberikan anak yang sholeh dan senantiasa diberikan kesehatan. hari-berganti hari bulan berganti bulan, tibalan pada bulan yang kesembilan. Bulan dimana seorang ibu sangat mengalami kepayahan. Tidur tidak nyenyak, makan tidak enak, berat terasa hingga akhirnya hari yang dinantikan tiba yaitu kelahiran seorang anak pertama mereka.  setelah bersusah payah maka lahirlah anak pertama. seorang bayi laki-laki mungil. Tapi alangkah terkejutnya sang ibu ketika melihat anak yang telah dilahirkannya hanya memiliki satu daun telinga.

Tapi, apa boleh dikata takdir sudah menggariskan sang anak harus lahir hanya dengan satu daun telinga. dengan sabar mereka terima anak laki-laki mereka dan senantiasa tidak pernah berhenti ber'doa agar kenaknya kelak mampu manjadi anak yang sholeh. dan sang ibu memberinya nama Ibnu Sholeh. sesuai dengan harapan ibunya kelak.

Waktu terus berjalan. sang anak ibnu mulai menjadi anak-anak kemudian sang ibu memasukan ibnu ke sebuah Taman Kanak-kanak. tapi baru hari pertama masuk. semua teman-temannya memperolok-olok ibnu. " Hei Ibnu kami jangan main sama kita, kamukan telinganya cuma satu" demikian kata salah satu anak di kelas itu. kemudian ibnu  keluar dan memeluk ibunya sambil menangis. Tapi dengan sabar sang ibu membelai kepada ibnu sambil berkata "Sabar yah Nak, Nanti suatu saat Allah akan memberikan yang terbaik untukmu" demikian kata si ibu. kemudian ibnu jalani hari-harinya di TK dengan celaan dari teman-temannya. bahkan sampai ia masuk sekolah SD, SMP sampai SMA semua itu terus berulang terjadi.

Hingga suatu hari ketika ia sudah duduk di bangku SMA teman-temannya memperolok-olok dia. dengan nada yang sangat keras. temannya berkata "Ibnu, sana kamu jangan main dengan kita, kita ga level dengan kamu, kita semua telinganya dua. Sementara kamu cuma punya satu". dan Ibnu langsung pulang dan menangis di pangkuan ibunya. dan berkata ibunya "Bu mulai besok saya tidak mau masuk sekolah lagi, saya malu bu, saya tidak akan sekolah sebelum saya memiliki daun telinga yang lengkap. kemudian ibnu membuktikannya ia tidak masuk sekolah sampai dua minggu lamanya. dibujuk sama ibunyapun ia sudah tidak lagi peduli.

Hingga pada hari yang ke Depalan, sang Ibu berkata kepada Ibnu, "Nak,  Besok akan ada seorang yang baik hati yang akan mendonorkan telinganya padamu". Tanda ibu kepada Ibnu. kemudia dengan rasa bahagia ibnu langsung loncat dan memeluk ibunya "Benarkah, Bu. Benarkan akan ada seorang yang baik hati yang akan memberikan telinganya untukku. bolehkan aku tau siapa orang itu, bu?" kata ibnu. dan Sang ibu menjawab "Sabar Nak, suatu saat engkau akan tau siapa orang baik yang memberikan telinganya untukmu".

Keesokan harinya operasi pemasangan telinga dilakukan. dan setelah selesai Ibnu bisa datang ke sekolah dengan bahagia dengan dua telinga yang sudah lengkap dan tak ada lagi orang yang memperolok-oloknya. hingga ia lulus sekolah kemudian bekerja di salah satu perusahaan kimia dengan gaji yang lumayan besar. dan pada suatu malam ia berkata pada ibunya. "Bu bolehkah aku tau siapa orang yang telah memberikan telinganya untukku. Aku ingin membalas jasanya, bu?" dan menjawab dengan nada santai, "Nanti kamu suatu saat kamu akan tau nak. tapi bukan sekarang".

Hingga pada suatu ketika, sang ibu sakit keras dan meninggal dunia. Karena ibunya adalah seorang wanita Sholehah ia tidak pernah membuka jilbabnya kecuali ketika di dalam kamar bersama suaminya. ketika hendak dimandikan Ibnu bermaksud ingin melihat ibunya dimandikan untuk yang terakhir kalinya. dan Sungguh Ibnu sangat terkejut ketika ia melihat kapala ibunya hanya dengan satu daun telinga. Ibnu tersungkur di kaki sang ibu "Ibu kenapa engkau tidak pernah bilang bahwa engkaulah orang yang telah memberikan daun telinganya untukku, kenapa engkau tidak pernah memberitahu aku ibu, lalu apa yang bisa aku berikan kepadamu, dan Maafkanlah semua kesalahanku ibu karena telah membuat dirimu hanya punya satu daun telinga," Ibnu menangis sejadi-jadinya dan kemudian ia tak sadarkan diri,,,



Demikian Kasih sayang ibu tidak kepada anaknya tak terukur mereka menyayangi kita semenjak kita masih ada dalam kandungan. Mereka menjaga asupan makanan yang tidak halal dan kurang baik tubuh kita. dan ketika kita masih bayi kita sering menangis ketika menginginkan sesuatu. bahkan malam-malam ibu kita terganggu karena tangisan kita. dan Sang Ibu tidak pernah rela membiarkan seekor nyamukpun menggigit kita. hari-harinya ia habiskan untuk mengurus kita. Kasih sayangnya tak lekang dimakan usia. tak pernah berharap balas budi, tak pernah minta diganti. Itulah Ibu,,,,Semoga Kita yang memiliki ibu masih hidup diberikan kekuatan untuk dapat membahagiakan mereka, dan bagi yang telah tiada teruslah berdo'a untuk kebaikan mereka....

Semoga bermanfaat.




No comments:

Post a Comment

Side Ads

Connect Us

Footer Ads

Recent

Designed By VungTauZ.Com