Breaking News

Saturday 13 December 2014

Tujuh Pandangan Rasulullah Terhadap Harta

Harta, adalah pemanis Dunia. Tak sedikit manusia terjerumus ke neraka karenanya. Ia dihadirkan sebagai ujian, dan juga keberkahan bagi yang memahaminya. Tak sedikit manusia yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya. Angan-anganya yang besar membelenggunya sehingga ia tak berdaya untuk menghindarinya.

Ada sembilan Pandangan Rasulullah terhadap harta : 

1. Pemilik mutlak harta adalah Allah SWT, Manusia adalah pemegang amanah.

Ada satu hal yang sering kita lupakan, kita terlahir tidak membawa apa-apa. Tidak membawa sehelai benangpun yang melekat dalam tubuh kita. Ketika kita mulai dewasa dan mengenal harta seyogyanya kita berfikir bahwa semua nya pada awalnya tidak ada kemudian Allah anugrahkan harta kepada kita dengan jalan usaha kita. Jadi, sesungguhnya Harta adalah amanah yang harus kita jaga. Kita dapatkan dengan cara yang halal, kita belanjakan untuk hal-hal yang baik. Kita keluarkan zakatnya. Karena pada hakikatnya Pemilik mutlak harta adalah Allah SWT.

2. Harta pada hakikatnya baik dan mulia

Harta pada hakikatnya baik. Tapi semua itu diserahkan pada siapa yang memilikinya dan bagaimana proses cara mendapatkannya. Ia akan tetap bernilai baik di mata Allah dan mata manusia manakala cara mendapatkan dan membelanjakannya dengan cara - cara yang baik dan tidak bertentangan dengan apa yang di Syari'atkan oleh Allah SWT.

3.  Miskin harta dapat membahayakan Aqidah dan Iman

Ketidakmilikan harta juga akan membahayakan aqidah mereka yang memiliki keimanan yang lemah. Ia bahkan rela melakukan apa saja atas dasar kelehannya dalam harta. Oleh karenanya sebuah kaharusa bagi kita beriktiar semaksimal mungkin untuk mendapatkannya. Tapi satu hal yang harus senantiasa kita ingat jangan mengabaikan Larangan-Nya.

4. Kepemilikan harta dapat ditempuh melalui usaha dan kerja keras

Hal yang harus kita perhatikan adalah ketika kita menginginkan harta tentu tidak serta merta kita dapatkan dengan cara yang instan. atau duduk diam sambil berdo'a akan tetapi harus ada action harus ada upaya, dan kerja keras. dan perlu adanya perencanaan yang matang.

5. Status harta yang kita miliki
    - Sebagai Amanah Allah
    - Sebagai Perhiasan hidup sebagai ujian
    - Sebagai Ujian Keimanan
    - Sebagai Bekal Ibadah

6. Belanjakan Harta dengan proporsional dan tidak boros

Orang cerdas dapat menempatkan sesuatu pada tempatnya. Termasuk dalam hal membelanjakan harta. Mana yang harus lebih dadahulukan. Mana yang kita butuhkan itu yang akan kita belanjakan. Tidak menghambur-hamburkannya dalam kehidupan yang berorientasi pada hedonisme.

7. Bersyukur ketika sudah mendapatkannya dan berbagi terhadap sesama

Syukur adalah salah satu cara agar Allah senantiasa menambahkan nikmatnya untuk kita. Atas dasar itu juga kita berbagi terhadap sesama. karena kita menyadari semuanya dari dan suatu saat akan diambil kembali oleh Allah.

No comments:

Post a Comment

Side Ads

Connect Us

Footer Ads

Recent

Designed By VungTauZ.Com