Breaking News

Sunday 1 February 2015

Pesan Moral dalam Kisah Ibrohim & Ismail Untuk Para Istri

Ibrohim bapak para Nabi sejarahnya senantiasa kita kenang dalam hidup kita sebagai seorang Muslim. Bahkan namanya diabadikan untuk senantiasa di dalam salah satu bacaan Sholat yakni bacaan Tasyahud. Tentu bukan tanpa alasan semua itu Allah berikan, karena sosok nabi ibrohim kisahnya senantiasa menjadi sumber yang bisa kita jadikan referensi dalam mengambil sebuah keputusan.

Hubungan Ibrahim dan Ismail sebagai seorang anak tidak seperti orang tua dan anak pada umumnya. akan tetapi ujian kualitas keimanan selalu Allah berikan untuk menguji keimanan keduanya. Setelah Ismail lahir kemudian Allah memerintahkan Ibrahim untuk meninggalkan istri dan anaknya Ismail. di sebuah padang pasir yang gersang yang tidak ada tanda-tanda kehidupan di dalamnya. semenjak itu kemudian Ismail ditinggalkan. Ada beberapa pertemuan antara ibrohim dan ismail setelah peristiwa itu yang bisa kita ambil pelajaran, khususnya untuk para istri. Diantaranya :

1.  Pertama, Ketika Nabi Ismail usia anak-anak Nabi Ibrahim datang dalam rangka menjalankan perintah Allah, yakni menjalankan perintah Allah untuk menyembelih Ismail. Bagi seorang Istri sungguh ujian yang sangat berat ketika melepaskan anaknya yang telah ia besarkan tanpa seorang ayah disampingnya tapi, tiba-tiba ayah itu datang untuk menyembelih putranya. Tapi, itulah Siti Hajar Sosok Istri dan Ibu teladan yang mampu menjadikan anaknya menjadi kader idiologis militan yang keimanannya tidak diragukana lagi. Ketika perintah Allah itu disampaikan, Siti Hajar dan Ismail tidak banyak alasan, kecuali Sami'na Wa Ato'na (Kami dengar dan kami taat). begitulah sikap seorang istri hendaknya kepada suami.

2. Kedua, Kunjungan kedua ketika Ismail sudah menikah. Ibrohim datang ke rumah Ismail dan Ismail tidak ditemuinya, ia hanya bertemu dengan Istrinya Ismail. Setelah Ibrohim mengetuk pintu dan mengucapkan salam kemudian bertemu dengan istrinya Ismail dan terjadilah dialog antara keduanya, sang istri berkeluh kesah menceritakan masalah suaminya. akhir kata Ibrohim berpesan kepada Istri Ismail, " Tolong Sampaikan kepada Ismail, Ganti palang Pintumu " Sebuah pesan yang Singkat tepi penuh makna. Palang Pintu kemudian dimaknai istri. dan dipertemuan kedua ibrahim bertemu dengan istrinya yang baru beliaupun berdialog dan Istri yang barunya ternyata sosok yang sangat teguh dan berpendirian dan tidak pandai berkeluh kesah. dan pada akhir pertemua Ibrohim memrintahkan untuk menjaga paling pintunya.

Pesan moral untuk seorang istri, hendaknya seorang istri mampu menjaga segala kekurangan suami, senantiasa mampu memberikan dorongan untuk senantiasa bersabar dalam mengemban amanah yang yang dijalaninya sebagai seorang suami.

No comments:

Post a Comment

Side Ads

Connect Us

Footer Ads

Recent

Designed By VungTauZ.Com